Kubis

By Marwa Fitriyah - 15.43



Kubis, kol, kobis, atau kobis bulat adalah nama yang diberikan untuk tumbuhan sayuran daun yang populer. Tumbuhan dengan nama ilmiah Brassica oleracea L. Kelompok Capitata ini dimanfaatkan daunnya untuk dimakan. Daun ini tersusun sangat rapat membentuk bulatan atau bulatan pipih, yang disebut krop, kop atau kepala (capitata berarti "berkepala"). Kubis berasal dari Eropa Selatan dan Eropa Barat dan, walaupun tidak ada bukti tertulis atau peninggalan arkeologi yang kuat, dianggap sebagai hasil pemuliaan terhadap kubis liar B. oleracea var. sylvestris.
Nama "kubis" diambil dari bahasa Perancis, chou cabus (harafiah berarti "kubis kepala"), yang diperkenalkan oleh sebagian orang Eropa yang tinggal di Hindia-Belanda[rujukan?]. Nama "kol" diambil dari bahasa Belanda kool.

Pertumbuhan
Kubis memiliki ciri khas membentuk krop. Pertumbuhan awal ditandai dengan pembentukan daun secara normal. Namun semakin dewasa daun-daunnya mulai melengkung ke atas hingga akhirnya tumbuh sangat rapat. Pada kondisi ini petani biasanya menutup krop dengan daun-daun di bawahnya supaya warna krop makin pucat. Apabila ukuran krop telah mencukupi maka siap kubis siap dipanen. Dalam budidaya, kubis adalah komoditi semusim. Secara biologi, tumbuhan ini adalah dwimusim (biennial) dan memerlukan vernalisasi untuk pembungaan. Apabila tidak mendapat suhu dingin, tumbuhan ini akan terus tumbuh tanpa berbunga. Setelah berbunga, tumbuhan mati.

Macam-macam kubis
Warna sayuran ini yang umum adalah hijau sangat pucat sehingga disebut forma alba ("putih"). Namun demikian terdapat pula kubis dengan warna hijau (forma viridis) dan ungu kemerahan (forma rubra). Dari bentuk kropnya dikenal ada dua macam kubis: kol bulat dan kol gepeng (bulat agak pipih). Perdagangan komoditi kubis di Indonesia membedakan dua bentuk ini.
Terdapat jenis agak khas dari kubis, yang dikenal sebagai Kelompok Sabauda, yang dalam perdagangan dikenal sebagai kubis Savoy. Kelompok ini juga dapat dimasukkan dalam Capitata.

Budidaya
Kubis menyukai tanah yang sarang dan tidak becek. Meskipun relatif tahan terhadap suhu tinggi, produk kubis ditanam di daerah pegunungan (400m dpl ke atas) di daerah tropik. Di dataran rendah, ukuran krop mengecil dan tanaman sangat rentan terhadap ulat pemakan daun Plutella.
Karena penampilan kubis menentukan harga jual, kerap dijumpai petani (Indonesia) melakukan penyemprotan tanaman dengan insektisida dalam jumlah berlebihan agar kubis tidak berlubang-lubang akibat dimakan ulat. Konsumen perlu memperhatikan hal ini dan disarankan selalu mencuci kubis yang baru dibeli.

Kandungan gizi dan manfaat
Kubis segar mengandung banyak vitamin (A, beberapa B, C, dan E). Kandungan Vitamin C cukup tinggi untuk mencegah skorbut (sariawan akut). Mineral yang banyak dikandung adalah kalium, kalsium, fosfor, natrium, dan besi. Kubis segar juga mengandung sejumlah senyawa yang merangsang pembentukan glutation, zat yang diperlukan untuk menonaktifkan zat beracun dalam tubuh manusia.
Antigizi

Sebagaimana suku kubis-kubisan lain, kubis mengandung sejumlah senyawa yang dapat merangsang pembentukan gas dalam lambung sehingga menimbulkan rasa kembung (zat-zat goiterogen). Daun kubis juga mengandung kelompok glukosinolat yang menyebabkan rasa agak pahit.
Pengolahan
Kubis dapat dimakan segar sebagai lalapan maupun diolah. Sebagai lalapan, kubis yang dilengkapi sambal biasa meyertai menu gorengan atau bakar seperti ayam atau lele. Kubis diolah untuk membuat orak-arik atau capcay. Daun kubis yang direbus menjadi lunak, tipis, dan transparan. Perebusan ini dapat dijumpi dalam berbagai sup dan sayur. Di Korea kubis menjadi komponen utama masakan khas bangsa ini: kimchi. Jerman terkenal dengan sauerkraut, kubis yang dipotong-potong kecil dan diawetkan dalam cuka.

Manfaat kubis untuk kesehatan sangat banyak. Beberapa diantaranya adalah untuk mengobati sembelit, radang perut, sakit kepala, kelebihan berat badan, penyakit kulit, penyakit kuning, rematik, gangguan pada mata, penyakit jantung, penuaan dini, dan penyakit alzheimer. 
 
Selain bermanfaat untuk kesehatan, kubis juga enak untuk dijadikan santapan. Baik itu dimakan mentah ataupun dimasak sebagai salad. Kubis merupakan salah satu sayuran yang cukup populer di dunia. Harganya yang cukup murah, membuat kubis banyak peminatnya. 

Anda yang mengalami kekurangan vitamin C pun dapat menggunakan kubis sebagai obatnya. Kekurangan vitamin C tersebut misalnya seperti mengalami gusi berdarah, bibir pecah-pecah, terkena infeksi, dan sebagainya. 

Tahukah Anda bahwa kubis memiliki kandungan vitamin C yang berlimpah? Selain itu, kubis juga memiliki kandungan antioksidan yang sangat baik dan membantu tubuh memerangi radikal bebas dalam tubuh yang bisa menyebabkan penuaan dini. 

Saat Anda kekurangan serat, jangan sampai diabaikan. Karena dengan kekurangan serat, Anda bisa mengalami sembelit, sakit maag, kanker usus, dan gangguan pencernaan lainnya. Perlu Anda ketahui bahwa kubis mengandung banyak serat. 

Dengan kandungan serat yang cukup tinggi, kubis mampu mempertahankan air dalam tubuh dan membantu pengolahan makanan sehingga mampu diserap oleh tubuh. Selain serat, kubis juga kaya akan belerang yang mampu membantu melawan infeksi pada luka. 

 Manfaat kubis lainnya adalah membantu berfungsinya otak dan sistem saraf karena kandungan yodium didalamnya. Hal ini juga baik untuk pengobatan gangguan neurotik seperti penyakit alzheimer. Kandungan lainnya adalah vitamin E yang baik untuk kesehatan kulit, mata dan rambut. 

  Manfaat kubis untuk kesehatan lainnya adalah bisa untuk membantu pengobatan varises, bisul pada kaki, hingga masalah lambung. Jadi jangan ragu untuk menambahkan kubis dalam menu makanan Anda. 

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kubis
http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=1979_Manfaat-Kubis-Untuk-Kesehatan

  • Share:

You Might Also Like

0 comments