BAB I
PENDAHULUAN
Pengamatan Struktur
akar, batang, serta daun tumbuhan monokotil dan dikotil
1.1
Tujuan
1.
Mengamati struktur akar, batang, serta
daun pada tumbuhan monokotil dan dikotil.
2.
Membandingkan struktur akar, batang,
serta daun pada tumbuhan monokotil dan dikotil.
1.2
Alat dan Bahan
- Mikroskop
- Gelas benda
- Gelas penutup
- Pipet tetes
- Anilin sulfat 1%
- Air
- Akar dan batang muda tumbhan monokotil dan diokotil, seperti jagung dan kacang tanah.
- Daun muda tumbuhanmonokotil dan dikotil, seperti jagun dan jambu biji
- Preparat awetan akar, batang, serta daun tumbuhan monokotil dan dikotil
- Silet/cutter
- Alat tulis
1.3
Langkah Kerja
- Pengamatan struktur akar tumbuhan monokotil dan dikotil.
a.
Buatlah sayatan melintang setipis
mungkin pada akar tumbuhan monokotil dan dikotil
b.
Letakkan masing-masing sayatan tersebut
pada gelas benda berbeda yang telah ditetesi anilin sulfat!
c.
Amati menggunakan mikroskop! Temukan
jaringan –jaringan yang menyusun akar tumbuhan dikotil dan monokotil, seperti
jaringan epidermis, korteks, dan stele ( silinder pusat )
d.
Gambarlah hasil pengamatan anda dan
berilah keterangan bagian-bagian akar yang anda temukan!
e.
Bandingkan hasilnya dengan preparat
awetan akar tumbuhan monokotil dan dikotil!
f.
Bandingkan struktur akar tumbuhan
monokotil dan dikotil.
- Pengamatan struktur batang tumbuhan monokotil dan dikotil.
a.
Buatlah sayatan melintang setipis
mungkin pada batang tumbuhan monokotil
dan dikotil
b.
Letakkan masing-masing sayatan tersebut
pada gelas benda berbeda yang telah ditetesi anilin sulfat!
c.
Amati menggunakan mikroskop!
d.
Gambarlah hasil pengamatan anda dan
berilah keterangan bagian-bagian batang
yang anda temukan!
e.
Bandingkan hasilnya dengan preparat
awetan batang tumbuhan monokotil dan
dikotil!
f.
Bandingkan struktur batang tumbuhan
monokotil dan dikotil.
- Pengamatan struktur daun tumbuhan monokotil dan dikotil.
a.
Buatlah sayatan melintang setipis
mungkin pada daun tumbuhan monokotil dan dikotil
b.
Letakkan masing-masing irisan digelas
benda berbeda yang telah diberi setetes air, dan tutup dengan gelas penutup
c.
Amatilah dengan cermat dibawah mikroskop!
d.
Bandingkan macam-macam jaringan dan
struktur jaringan antara daun tumbuhan monokotil dan dikotil
e.
Gambarlah struktur anatomi irisan
melintang daun tumbuhan monokotil dan dikotil lengkap dengan keterangannya.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan adalah sekumpula
sel tumbuhan yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama.
2.2 Macam Jaringan
1. Jaringan Maristem
Jaringam meristem adalah jaringan muda yang terdiri dari sekelompok
sel-sel tumbuhan yang aktif membelah. Ciri-ciri sel yang menyusun
jaringan meristem adalah ukuran selnya kecil,sel berdinding tipis, mempunyai
nukleus yang relatif besar,vakuola berukuran kecil, banyak mengandung
sitoplasma, selnya berbentuk kubus.
Sel-sel meristem membelah terus
untuk menghasilkan sel-sel baru, beberapa hasil pembelahan akan tetap berada
dalam jaringan meristem dan disebut sel
inisial atau sel permulaan. Sedangkan sel-sel baru yang digantikan
kedudukannya oleh sel meristem disebut derivatif
atau turunan.
Berdasarkan asal pembentukannya jaringan meristem
dibedakan menjadi tiga yaitu :
- Promeristem.
- Meristem primer.
- Meristem skunder.
Promeristem adalah
jaringan meristem yang ada pada saat tumbuhan masih dalam tingkat embrio. Meristem primer adalah jaringan meristem
yang terdapat pada tumbuhan dewasa yang sel-selnya masih membelah. Pada umumnya
jaringan meristem primer terdapat pada ujung akar dan ujung batang yang dapat
mengakibatkan tumbuhan bertambah tinggi. Meristem skunder adalah jaringan meristem yang berasal dari
jaringan meristem primer.Contoh jaringan meristem skunder yaitu kambium.
Kambium adalah
lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat diantara xilem dan
floem. Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan skunder, sehingga batang
tumbuhan menjadi besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae
(tumbuhan berbiji terbuka).
Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan
menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.
1. Meristem
apikal adalah meristem
yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal
selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang
akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal
disebut jaringan primer.
2. Meristem interkalar atau
meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer
dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah
batang rumput-rumputan (Graminae). menyebabkan pertumbuhan skunder.
3. Meristem lateral disebut juga
sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada
pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar
dengan akar dan batang.
2. Jaringan Permanen
Jaringan
permanen adalah
jaringan yang bersifat non meristematik. Jaringan non meristematik yaitu
jaringan yang sel-selnya tidak membelah lagi. Jaringan permanen dibentuk dari
hasil defensiasi sel-sel meristem, yang terdiri dari meristem primer dan meristem
skunder.
Yang termasuk jaringan
permanen :
A.
Jaringan Epidermis
Jaringan
epidermis yaitu jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan
( akar, batang dan daun, bunga, buah, dan biji ). Ciri-ciri jaringan epidermis
adalah:
- Tersusun dari sel-sel hidup.
- Terdiri atas satu lapis sel tunggal.
- Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak ada ruang antar sel.
- Tidak memiliki klorofil.
- Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan , sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis.
Mengalami modifikasi membentuk
derivat jaringan epidermis, misal stomata,
trikomata (rambut-rambut), spina (duri), vilamen , sel kipas,
sel kersik (sel silika).
B. Jaringan Parenkim
Jaringan Parenkim merupakan jaringan dasar yang
terdapat diseluruh organ tumbuhan. Disebut sebagi jaringan dasar karena sebagai
penyusun sebagian besar jaringan pada akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.
Ciri-ciri jaringan parenkim adalah :
- Terdiri dari sel-sel hidup yang berukuran besar dan berdinding tipis.
- Bentuk sel parenkim segi enam.
- Memiliki banyak vakuola.
- Mampu bersifat meristematik.
- Memiliki ruang antar sel sehingga letaknya tidak rapat.
Berdasarkan fungsinya
jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:
- Parenkim asimilasi (klorenkim).
- Parenkim penimbun.
- Parenkim air
- Parenkim penyimpan udara (aerenkim)
C.
Jaringan Penyokong
Jaringan
penyokong merupakan jaringan yang berperan untuk menunjang bentuk tumbuhan agar
dapat berdiri dengan kokoh. Disebut juga jaringan penguat karena memiliki
dinding sel yang tebal dan kuat serta sel-selnya yang telah mengalami
spesialisasi. Jaringan penyokong terdiri dari jaringan kolenkim dan jaringan
sklerenkim.
Jaringan
kolenkim yaitu
jaringan penyokong atau penguat pada organ tubuh muda. Kolenkim tersusun atas sel-sel hidup
dengan protoplasma yang aktif. Sel kolenkim dapat mengandung kloroplas, makin
sederhana deferensiasinya makin banyak kloroplasnya, sehingga menyerupai
parenkim.
Jaringan
Sklerenkim merupakan jaringan penyokong yang terdapat pada organ tubuh tumbuhan yang
telah dewasa. Jaringan sklerenkim tersusun oleh eel-sel mati yang seluruh
bagian dindingnya mengalami penebalan sehingga kuat, sel-selnya lebih
kaku daripada sel kolenkim, sel sklerenkim tidak dapat memanjang. Sel sklerenkim dibedakan menjadi
dua bentuk yaitu serat (fiber) dan sklereid.
D.
Jaringan Pengangkut
Jaringan
pengangkut atau berkas vaskuler merupakan jaringan yang
berperan untuk mengangkut air dan unsur hara dari akar sampai daun, serta
mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tubuh tumbuhan.
Berdasarkan fungsinya jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari xilem dan
floem.
Xilem atau pembuluh kayu adalah jaringan
kompleks yang terdiri atas beberapa tipe sel yang dindingnnya mengalami
penebalan dari zat kayu. Xilem tersusun
oleh parenkim xilem, serabut xilem, trakeid, dan unsur pembuluh.
Floem atau
pembuluh tapis merupakan jaringan yang tersusun oleh sel-sel hidup
dengan tipe yang berbeda. Floem
tersusun oleh parenkim floem, serabut floem, pembuluh tapis, sel
pengiring (hanya terdapat pada Angiospermae ).
E.
Jaringan Gabus
Jaringan
gabus merupakan
jaringan yang tersusun dari sel-sel parenkim gabus. Pada tumbuhan dikotil,
jaringan gabus dibentuk oleh kambium
gabus atau felogen dan terletak disebelah bawah dari jaringan epidermis.
Jaringan gabus yang dibentuk ke arah dalam disebut feloderm yang merupakan sel-sel hidup, sedangkan sel gabus yang
dibentuk ke arah luar disebut felem
dan merupakan sel-sel mati, dengan bentuk sel kotak, dinding selnya mengalami
penebalan oleh suberin, serta bersifat impermeabel (tidak tembus air ).
2.3
Organ tumbuhan
Organ tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni: akar,
batang, daun. Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah
modifikasinya, contoh: umbi modifikasi akar, bunga modifikasi dari ranting dan
daun.
1.
Akar
Asal akar adalah dari akar lembaga
(radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar
tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan
tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar
serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya
dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar
sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir
amylum, dinamakan kolumela.
1.
Fungsi Akar
a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut
a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut
2.
Anatomi Akar
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam.
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam.
a.
Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
b. Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
c. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary.
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary.
d.Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
2. Batang
Terdapat
perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.
1.
Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a. Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a. Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
b. Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
c. Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
d. Stele/ Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.
Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.
2. Batang
Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang
artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang
artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).
3. Daun
Daun
merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling
banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak
berlangsung di daun.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1.
Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
2.
Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
3.
Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun.
Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun.
Bab III
PEMBAHASAN
1.
Berdasarkan hasil pengamatan anda,
bandingkan struktur akar monokotil dan dikotil dengan melengkapi tabel berikut
!
No
|
Pembeda
|
Akar
monokotil
|
Akar
dikotil
|
1
|
Gambar
dan keterangan
|
|
|
2
|
Susunan
jaringan dari luar kedalam
|
Epidermis,korteks,silinder
pusat, empulur
|
Epidermis,korteks,endodermis,
silinder pusat.
|
3
|
Susunan
berkas pengangkut
|
Xilem dan
floem berselang-selingmembentuk lingkaran.
|
Xilem
berbentuk bintang dan berada dipusat akar, sedangkan floem mengelilingi
xilem.
|
2.
Berdasarkan hasil pengamatan anda,
bandingkan struktur batang monokotil dan dikotil dengan melengkapi tabel berikut!
No
|
Pembeda
|
Batang
monokotil
|
Batang
dikotil
|
|
1
|
Gambar
dan keterangan
|
|
|
|
2
|
Susunan
jaringan dari luar kedalam
|
Epidermis,
korteks, stele
|
Epidermis,
korteks endodermis, silinder pusat.
|
|
3
|
Susunan
berkas pengangkut
|
Tipe
kolateral tertutup yaitu xilem terdapat disebelah dalam, floem terdapat
disebelah luar, dan diantaranya tidak terdapat kambium
|
Tipe
kolateral terbuka yaitu xilem terletak disebelah dalam, floem disebelah luar,
dan diantara keduanya terdapat kambium.
|
|
3.
Berdasarkan hasil pengamatan anda,
bandingkan struktur daun monokotil dan dikotil dengan melengkapi tabel berikut!
No
|
Pembeda
|
Daun
monokotil
|
Daun dikotil
|
1
|
Gambar
dan keterangan
|
|
|
2
|
Mesofil
|
Letaknya
pada cekungan diantara urat daun. Mesofil daun monokotil tidak
terdiferensiasi, bentuknya seragam , kecuali mesofil pada sarung berkas
pengangkut lebih besar, kloroplas sedikit, dan dindingnya lebih tebal.
|
Terdiferensiasi
menjadi dua macam parenkim yaitu ; parenkim palisade ( jaringan tiang) dan
parenkim spons (jaringan bunga karang)
|
3
|
Letak
jaringan pengangkut
|
Sejajar
sumbu daun dan dihubungkan oleh berkas pengangkut kecil diantaranya.
|
Tulang
daun dan mempunyai susunan seperti pada batangnya
|
Bab
III
Penutup
3.1
Kesimpulan
Dari
hasil pratikkum kami, dapat diambil kesimpulan bahwa :
1.
Tumbuhan itu memliki sekumpulan sel
tumbuhan yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama atau disebut juga dengan
jaringan tumbuhan.
2.
Tumbuhan memiliki berbagai organ tumbuhan
misalnya; akar, batang, daun dan bunga.
3.2
Saran
1.
Agar dapat memahami materi tentang
jaringan dan organ pada tumbuhan
2.
Menjelaskan dan menggambarkan
macam-macam jaringan dan organ tumbuhan.
Daftar Pustaka
Kirana,candra.2006.biologi.jawa
tengah.viva pakarindo.